Tanaman Acanthus ilicifolius, atau yang lebih dikenal dengan sebutan jeruju, merupakan salah satu flora khas ekosistem mangrove yang telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional di berbagai belahan dunia, khususnya di Asia Tenggara dan India. Bagian daun dari tumbuhan ini secara khusus menjadi fokus perhatian karena kandungan fitokimianya yang kaya, meliputi senyawa flavonoid, alkaloid, triterpenoid, steroid, dan fenolik. Senyawa-senyawa bioaktif ini diyakini menjadi dasar bagi beragam khasiat terapeutik yang dimiliki daun jeruju, menjadikannya subjek penelitian ilmiah yang intensif untuk memvalidasi klaim-klaim tradisionalnya. Eksplorasi mendalam terhadap komponen-komponen ini penting untuk memahami mekanisme kerja farmakologisnya dan potensi pengembangannya menjadi agen terapeutik modern..