Kulit buah naga, yang seringkali dianggap sebagai limbah pasca-konsumsi, merupakan bagian eksternal dari buah Hylocereus spp. yang kaya akan berbagai senyawa bioaktif. Bagian ini membentuk sekitar 15-35% dari total berat buah, menjadikannya biomassa yang signifikan dan berpotensi untuk dimanfaatkan. Berbeda dengan daging buah yang sering dikonsumsi langsung, kulit buah naga memiliki tekstur yang lebih keras dan warna yang lebih pekat, terutama pada varietas merah dan ungu, yang mengindikasikan kandungan pigmen tinggi. Penelitian ilmiah kini berfokus pada isolasi dan karakterisasi senyawa-senyawa ini untuk mengungkap nilai tambah yang dapat diberikan kepada industri pangan, farmasi, dan kosmetik, mengubah pandangan terhadap limbah menjadi sumber daya berharga..