Tanaman jarak (Ricinus communis) telah lama dikenal dalam berbagai tradisi pengobatan di seluruh dunia, terutama di wilayah tropis dan subtropis. Bagian-bagian dari tanaman ini, termasuk biji, akar, dan terutama daunnya, dimanfaatkan untuk tujuan terapeutik. Daun jarak, khususnya, menarik perhatian karena kandungan fitokimia yang beragam, yang meliputi alkaloid, flavonoid, saponin, terpenoid, dan glikosida. Senyawa-senyawa bioaktif ini diyakini menjadi dasar bagi berbagai khasiat obat yang secara tradisional telah dikaitkan dengan penggunaannya. Kajian ilmiah modern kini berupaya memvalidasi klaim-klaim ini melalui penelitian yang sistematis dan berbasis bukti..